TERJEBAK MACET

     Pada hari Senin di tanggal 3 Februari 2020 adalah hari pertamaku masuk kuliah dan menjalani rutinitasku kembali menjadi mahasiswa Manajamen Universitas Islam Syekh-Yusuf setelah liburan semester. Pukul 09.00 WIB aku sudah siap untuk berangkat ke kampus, tetapi ternyata hujan yang turun sedari pagi tadi belum juga reda. Cuaca seperti inilah yang rasanya ingun membuatku kembali ke tempat tidur, menarik selimut dan kembali menjelajahi alam mimpi😂 Tapi keinginan hanya sebuah keinginan, karena aku harus menjalankan kewajibanku sebagai mahasiswa. Akhirnya mau tidak mau aku tetap berangkat ke kampus menggunakan jas hujan dengan kondisi sepanjang jalan yang masih diguyur hujan lumayan deras.

    Sesampainya diriku dikampus ternyata kondisi kampus masih sangat sepi hanya terdapat kurang lebih 5 orang temanku yang sudah berada dikelas. Aku menjalankan sesi perkuliahan seperti biasanya, mendengarkan dosen memperkenalkan diri, mendengarkan materi yang disampaikan oleh dosen, mengerjakan tugas dan berbagi cerita bersama teman. Pada pukul 15.00 WIB jadwal perkuliahanku telah selesai, ahh aku ingin segera pulang karena rasanya tubuhku sudah terlalu penat, ingin segera beristirahat dan mandi tentunya supaya tubuh menjadi segar kembali...

    Tetapi, sepertinya niatku untuk cepat beristiharat harus ku urungkan kembali,karena ditengah perjalanan pulang tepatnya didaerah Gembor jalanan macet total sehingga aku pun harus ikut terjebak macet disana dan tidak bisa bergerak sama sekali. Awalnya aku kira ini hanya macet biasa yang tidak akan memakan waktu lama, karena memang pada saat itu merupakan jam - jam nya orang pulang kerja, kuliah dan sekolah. Tapi, hingga 1 jam berlalu tidak ada kemajuan sama sekali bahkan motorku pun tidak bisa bergerak mau putar balik pun sudah tidak bisa:) Pada jam ke 2 kemacetan itu berlangsung, barulah ada kemajuan walaupun hanya sedikit demi sedikit tapi kendaraan sudah mulai bisa bergerak.

    Pada pukul 18.00 WIB aku memutuskan untuk menepi sebentar di mushola yang kebetulan berada dipinggir jalan untuk sholat maghrib dan berteduh karena kondisi jalan yang memang sedang hujan. Pukul 19.00 masih belum ada kemajuan yang signifikan aku masih berada didaerah gembor dan mungkin aku baru maju sekitar ½km dari tempat awal terjebak macet. Dan ternyata tanpa aku sadari bensinku pun sudah mulai menipis, akhirnya aku memutuskan untuk mematikan mesin motorku, aku mendorong motorku saat bisa bergerak dan untungnya jalan yang aku lewati adalah jalan turunan.

    Aku mencari warung-warung penjual bensin tetapi hasilnya nihil, bukan karena mereka tidak menjual tapi karena persediaan bensin mereka pun sudah habis karena banyaknya yang kehabisan bensin akibat terjebak kemacetan ini. Sudah 5 jam lamanya aku terjebak macet dan selama itu juga kegiatan ku hanyalah berbalas pesan dengan keluarga dan teman - teman yang mengkhawatirkanku, hingga tidak terasa battery hp ku pun tinggal tersisa 20%.

    Rasanya diriku sudah ingin menangiss:"" lelah kuliah sedari pagi, battery hp ku lowbatt, terjebak macet yang membuat ku tidak bisa bergerak sama sekali, harus melewati jalanan yang banjir didepan nanti ditambah esok hari aku memiliki jadwal kuliah di jam 8 pagi😖

    Pukul 20.30 aku melewati warung dipinggir jalan,aku coba untuk menepi berniat menanyakan apakah masih ada stok bensin di warung tersebut atau tidak. Tetapi ternyata di warung tersebut sudah tidak ada stok bensin juga alias habis, di sebelah warung itu terdapat bangku panjang yang sedang diduduki oleh anak-anak yang berseragam SMK Penerbangan saat aku perhatikan aku seperti mengenal salah satu diantara mereka. Akhirnya aku memutuskan untuk menghampirinya, dan ternyata dugaanku benar, salah satu dari mereka adalah tetanggaku. Rupanya dia dan teman-temannya sedang beristirahat karena sudah terlalu lelah menghadapi kemacetan ini😂. Aku memutuskan untuk ikut bergabung dengan mereka untuk mengobrol sebentar, sampai akhirnya tetanggaku menawarkan bantuan untuk membelikan bensinku di seberang jalan, karena kebetulan bensin motornya pun habis.

    Setelah bensinku terisi aku melanjutkan perjalanan,meninggalkan tetanggaku dan teman-temannya yang masih ingin menunggu sampai kemacetan itu berakhir. Aku melanjutkan perjalanan dengan suasana jalan yang masih sangat padat hingga tiba pukul 22.30, posisi ku berada di jalan depan klinik Kutajaya disana macet sudah mulai berkurang tapi ternyata jalanan didepan klinik banjir lumayan dalam, tidak ada pilihan lain untukku selain harus melewati jalanan tersebut. Aku melewati jalan tersebut sambil didalam hati berdoa semoga motorku tidak mogok di pertengahan jalan...

    Setelah berhasil melewati banjir dan macet tersebut, aku memutuskan untuk menelpon temanku memintanya mengantarkanku pulang kerumah dengan melewati jalan Puri Jaya yang jalanannya sangat sepi selain karena posisi waktu yang memang sudah malam jalan itu memang jarang dilalui banyak orang karena bukan jalan utama dan kondisi jalanannya yang lumayan jelek. Temanku pun menyanggupinya kita janjian bertemu di alfamidi dan saat sudah sampai disana akhirnya kita jalan beriringan sampai dirumahku dengan dia membawa motornya sendiri dan aku membawa motorku.

    Tepat pukul 23.15 aku sampai dirumah, meskipun rasanya sangat lelah karena terjebak macet selama lebih dari 8 jam tapi aku masih sangat bersyukur karena akhirnya aku sudah bisa sampai dirumah dengan selamat. Sesampainya dirumah aku langsung makan karena memang sedari siang belum ada asupan makanan yang masuk ke tubuhku, kemudian aku mandi, sholat isya lalu tidur agar esok aku bisa kuliah dengan tepat waktu.



                           ~ TAMAT ~




http://unis.ac.id/





     

Komentar